Sharing Kesempatan Studi Lanjut Dosen Oleh Dr. Ing . Suhendra dan Ika Dyah Kumalasari, S.Si., M.Sc., Ph.D.
(Che) Kualitas dosen akan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi. Untuk meningkatkan kualitas tersebut perguruan tinggi perlu memberi motivasi kepada para dosen untuk studi lanjut. Kesempatan untuk studi lanjut ada dua pilihan yaitu di dalam negeri maupun ke luar negeri. Saat ini banyak ditawarkan beasiswa oleh lembaga internasional sehingga minat untuk belajar ke luar negeri semakin besar. Bagi para dosen di perguruan tinggi dan peneliti di lembaga-lembaga riset, gelar doktor adalah tujuan formal yang paling tinggi dalam jenjang pendidikan akademik. Bagi para insan akademik, derajat doktor tidak hanya dilihat sebagai atribut yang bersifat eksternal, tetapi lebih merupakan tuntutan yang melekat pada profesi pendidik itu sendiri. Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) pada hari Kamis 15 Desember 2016 di ruang sidang dekanat fakultas menyelenggarakan pembekalan bagi dosen FTI UAD tentang studi lanjut ke luar negeri, khususnya dengan tujuan ke Jerman dan Jepang. Pada kesempatan tersebut 2 narasumber yaitu Dr. Ing . Suhendra dan Ika Dyah Kumalasari, S.Si., M.Sc., Ph.D. memberi motivasi dan juga sharing di hadapan dosen yang hadir.
Dr. Ing . Suhendra, yang pernah mengenyam pendidikan di Otto von Guericke Universität Magdeburg, memberi gambaran tentang melanjutkan studi lanjut S3 terutama untuk studi di Jerman. Program doktoral di Jerman mempunyai reputasi keilmuan yang bagus. Bahkan, doktor lulusan Jermanpun menikmati reputasi yang bagus di semua disiplin ilmu. Universitas Jerman dan lembaga penelitian menawarkan akademisi muda kesempatan untuk mencapai gelar doktor mereka dalam cara yang berbeda. Bahkan, untuk menyesuaikan dengan perkembangan sistem pendidikan di dunia, dalam beberapa tahun terakhir ini, sejumlah besar program PhD terstruktur telah didirikan di seluruh Jerman. Beliau juga menambahkan berbagai keunggulan dan keuntungan apabila studi lanjut di Jerman, diantaranya: reputasi terkemuka program doktoral di Jerman, fasilitas penelitian yang sangat baik, banyak peluang pendanaan bagi kandidat doktor asing (dari pemerintah dan lembaga penelitian di Jerman, industri, maupun lembaga lain), dan tersedia pendanaan untuk belajar bahasa Jerman.
Dalam sesi kedua, Ika Dyah Kumalasari, S.Si., M.Sc., Ph.D. menyampaikan kesempatan studi lanjut di Jepang. Pada saat ini sekitar 2500 mahasiswa Indonesia tengah melanjutkan pendidikannya di Jepang. Sebagian besar adalah mereka yang menerima beasiswa, baik pemerintah Jepang, instansi maupun perusahaan. Beliau juga menyampaikan tentang persiapan yang harus dilakukan untuk mendaftar studi lanjut dengan beasiswa dari Monbukagakusho / Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang/ Ministry of Education, Science Sports and Culture and the Science and Technology (MEXT); di antaranya : persiapan jasmani dan rohani, persiapan mental, bidang ilmu yang akan dituju harus benar-benar sesuai minat dan manfaat untuk ke depannya, mempersiapkan dokumen – dokumen penting, menyiapkan proposal penelitian yang menarik sesuai bidang keilmuan, menjalin komunikasi dengan profesor, dan apabila sudah mendapatkan calon supervisor bisa dilanjutkan pendaftaran secara resmi melalui kedutaan maupun universitas dan MEXT. Narasumber yang merupakan alumni Ehime University ini menekankan pentingnya komunikasi awal dengan calon supervisor. Acara berlangsung mulai pukul 12.30 wib, dan dibuka oleh Kartika Firdausy (Dekan FTI). Sebelum acara ditutup banyak pertanyaan yang disampaikan kepada narasumber tentang persyaratan maupun peluang beasiswa studi lanjut S3 ke luar negeri.
/(ns)