Alhamdulillah 2 Gold Medal dan Eco-Friendly Award Diraih Tim Program Studi Teknik Kimia pada Kejuaraan international Festival of Innovation on Green Technology i-FINOG 2018
(Che) Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) pada ajang lomba International Festival of Innovation on Green Technology i-FINOG 2018, yang berlangsung pada tanggal 20-22 April 2018 bertempat di Sports Complex Universiti Malaysia Pahang Gambang Campus, 1 tim berhasil meraih Gold Medal dan 1 tim berhasil meraih Gold Medal dan Piala Eco-Friendly Award. Kedua tim tersebut yaitu Tim Afast (Alternative Fuel From Plastics Waste) dan Tim ARL (Biodegradable Plastic from Cassava and Organic Acid as A Synthetic Plastic Replacement). Tim Afast terdiri dari Hanifah Zahro, Zalfa Imari Salsabila, Zen Adi Laksana, sedangkan tim ARL terdiri dari Aji Ridho Pangestu, Raifa Tryas Shara, dan Lia Septianingsih. Kedua tim tersebut dibimbing oleh Dr. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T.
Tim Afast mempresentasikan tentang bahan bakar alternatif yang dibuat melalui dekomposisi limbah plastik. Proses dekomposisi limbah plastik dilakukan dengan alat pirolisis triple kondensor. Proses pirolisis dilakukan pada suhu 400 °C dan tekanan 1 atm. Hasil dari ketiga kondensor tersebut adalah bahan bakar minyak yang dapat digunakan pada kendaraan, kompor dan generator. Berdasarkan hasil uji dengan GC, komponen utama pada bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari limbah plastik tersebut adalah gasoline. Kemudian nilai kalor rata-rata yang dihasilkan adalah 10.000 joule/kalori. Untuk uji emisi bahan bakar alternatif ini telah memenuhi standar SNI tentang standar emisi bahan bakar dengan kandungan emisi CO sebesar 4,81% dan HC sebesar 1686 ppm.
Sedangkan Tim ARL mempresentasikan hasil penelitiannya tentang penggunaan plastik sintesis semakin meningkat kemudian menjadi limbah yang tidak dapat terdegradasi dan mencemari lingkungan. Indonesia menempati peringkat kedua dalam hal pembuangan sampah plastik ke laut dengan jumlah 187,2 juta ton. Plastik biodegradable menjadi alternatif bahan kemasan makanan maupun produk barang plastik yang ramah lingkungan dan mudah terdegradasi. Indonesia merupakan negara agraris dengan mata pencarian utama dari sektor pertanian dan perkebunan. Salah satu komoditi pertanian yang banyak diproduksi di Indonesia adalah singkong. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2015 Indonesia menghasilkan lebih dari 21,8 juta ton singkong pertahun. Kadar pati umbi singkong mencapai 81,6% yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable. Asam organik dari cuka apel digunakan untuk proses gelatinasi dengan pati singkong. Efek dari penambahan sorbitol adalah menjadikan plastik biodegradable semakin elastis. Sedangkan efek penambahan kitosan adalah menjadikan plastik biodegradable semakin kuat, kedap air, dan sebagai anti-microbial. Hasil analisis menunjukkan bahwa persen biodegradable tertinggi terdapat pada perlakuan 2Ci senilai 64,58%. Sifat mekanik terbaik terdapat pada penggunaan cuka apel dengan nilai kuat tarik sebesar 105,98 kg/cm2 (10,393 MPa) dan perpanjangan putus sebesar 129,91%. Nilai kuat tarik telah lolos SNI untuk plastik jenis LDPE dengan nilai 10 MPa. Hasil tersebut membuktikan bahwa plastik biodegradable dari singkong dan cuka apel dapat menggantikan fungsi dari plastik sintetis sebagai kemasan makanan maupun produk barang.
Aji Ridho Pangestu saat ditemui reporter fakultas menyampaikan, Alhamdulillah puji syukur hanya untuk Allah SWT, 2 Tim dari Program Studi Teknik Kimia berhasil mendapatkan 2 Gold Medal dan 1 piala eco-friendly award pada kejuaraan International Festival of Innovation on Green Technology, i-FINOG 2018. Terima kasih kepada dosen Pembimbing, Pimpinan Program Studi, Pimpinan Fakultas dan Universitas, serta seluruh civitas akademika yang telah memberi dukungan dan doa kepada kami semua, sehingga Program Studi Teknik Kimia kembali berprestasi di ajang Internasional. /(ns)