Second Winner untuk Debate Competition Greeneration 2017
Sabtu 12 Mei 2017 adalah awal perjuangan buat Rizky Gusti Pratiwi (angkatan 2014) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Debie Thara Dipa dan Yudha Puratmaja (Fakultas Kesehatan Masyarakat) Universitas Ahmad Dahlan. Ketiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan ini mengikuti lomba debat tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Lomba yang dilaksanakan ini bertemakan ‘We are the next to save our earth’ dan diikuti oleh universitas-universitas negeri maupun swasta yang berada di Pulau Jawa.
Pada kesempatan ini mereka berhasil membawa pulang kemenangan sebagai runner up (juara 2) National Debate Competition 2017.
Lomba diawali dengan dengan menulis essay sebanyak 2 lembar tentang hubungan antara sungai dengan lingkungan. Dari essay tersebut kemudian terpilih 10 tim yang masuk ke semi final yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya (1 team), ITN Malang (1 team), UPN “Veteran” Yogyakarta (3 team), IST Akprind Yogyakarta (1 team), Surya University (1 team), Universitas Islam Indonesia (2 team), dan Universitas Ahmad Dahlan (1 team). Kegiatan semifinal dan final debat ini dilaksanakan di UPN yogyakarta selama 3 hari (tanggal 12-14 Mei) dengan sistem debat Asian Parliamentary. Agenda pertama tanggal 12 Mei dilaksanakan penerjunan ke Kali Code untuk melihat, mengamati, dan mewawancarai langsung penduduk warga kali code karena kasus kali code merupakan salah satu kasus yang akan diangkat sebagai mosi debat. Semua peserta debat merupakan mahasiswa Teknik Lingkungan terkecuali ketiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan ini, dengan berbekal ilmu yang telah didapatkan, ikhtiar, tawakal kepada Allah SWT dan tekad untuk mengharumkan nama UAD meskipun mereka berasal dari background study yang berbeda. Setelah melalui 3 round dengan lawan yang tangguh dan mosi yang cukup menguras pikiran, Alhamdulillah mereka akhirnya lolos ke babak final bersama tim dari Surya University Jakarta dengan melakukan 2 round.
Lomba debat tidak hanya melatih public speaking tetapi juga dituntut untuk berpikir cepat, kritis, dan mampu menganalisa setiap argumen lawan dan mencoba mempertahankan argumen sendiri. Semoga prestasi ini mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk lebih bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
-Reporter: Zahrul Mufrodi
-Editor: AA