Program Studi Teknik Kimia UAD terus berupaya mengambil peran terdepan dalam kemajuan sains dan teknologi yang bermanfaat untuk bangsa dan kemanusiaan. Kali ini, dengan upaya eksplorasi mikroalga sebagai salah satu keragaman hayati hutan mangrove. Tim mahasiswa Teknik Kimia yang dimotori oleh Tifanny dan Lia belum lama ini melakukan isolasi mikroalga di hutan mangrove di daerah Kulonprogo, Yogyakarta. Ekspedisi isolasi mikroalga dari hutan mangrove sejauh ini langka dilakukan oleh jurusan Teknik Kimia di Indonesia, sehingga hal ini dapat dikatakan sebagai pelopor isolasi mikroalga jurusan Teknik Kimia di Indonesia.
Sejauh
ini, sudah diperolah isolat mikroalga yang hasilnya positif. Bila trend uji
laboratorium yang dilakukan terus mengalami trend baik, diharapkan dapat diperoleh mikroalga yang
kedepannya berpotensi untuk sumber nutrisi dan obat-obatan.
Mengacu pada kajian ilmiah Riset terkini, mikroalga yang diperoleh mengarah ke spesies Aurantochytrium yang kaya akan Omega-3. Omega-3 ini sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit bahkan dapat mengobati pasien dengan diagnosa alzheimer, jantung koroner, rheumatik, obesitas dan diabetes.
Minyak dari mikroalga merupakan sumber penting asam lemak omega-3 rantai panjang. Asam lemak memiliki efek anti-inflamasi dalam tubuh, oleh karena itu dapat mengurangi gejalanya. Minyak dari mikroalga ini merupakan alternatif herbal murni pengganti minyak ikan atau daging ikan.
Bagi
penderita penyakit tersebut yang tidak ingin mengkonsunsi ikan atau minyak ikan
setiap hari, maka minyak mikroalga ini adalah alternatif yang sangat baik
karena tidak memiliki rasa yang kuat dan terlebih lagi dapat dicampur dengan
baik dalam menu makanan.
Perlu diketahui, tubuh manusia tidak dapat membuat asam lemak Omega-3 sendiri, tetapi membutuhkannya untuk metabolisme. Oleh karena itu, asupan ekstra perlu dilakukan secara rutin. Asam lemak omega-3 dari mikroalga ini akan dikonversi dalam tubuh menjadi zat lain seperti hormon yang disebut eikosanoid dan docosanoid. Karena senyawa ini memiliki efek anti-inflamasi, maka cocok untuk terapi penyakit akibat inflamasi seperti rheumatoid arthritis. Selain itu, keberadaan hormon ini mampu melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan trombosis serta menurunkan kadar lemak darah. Semua manfaat tersebut memiliki efek nyata pada kualitas hidup penderita penyakit tersebut.
Isolasi
mikroalga ini dibimbing oleh peneliti berpengalaman dari Technical University
of Berlin (TU-Berlin) dan dibimbing oleh
dosen Teknik Kimia dan Farmasi UAD.
Penelitian ini rencana nya menjadi bagian kerjasama Riset Teknik Kimia UAD dan Flensburg University of Applied Science. Semoga hasil riset ini betul betul bermanfaat untuk ilmu pengetahuan di Indonesia dan dunia. [AA]